Aku seperti dikutuk dalam raga yang penuh luka
luka yang setiap hari semakin menyiksa
entah sampai kapan aku akan dijerat dalam kesakitan ini
kesakitan yang tiada pernah henti ku rasa
Aku begitu akrab dengan patah, hingga lupa rasa bahagia
Aku begitu akrab dengan air mata, hingga lupa caranya tersenyum
Setiap kali aku coba, untuk menulis cerita baru
disitu juga aku tersadar bahwa ceritaku tertulis dihalaman yang lama..
Sebegitu menyedihkan kah diri ini? Sehingga hanya luka dan masalah yang mau bersahabat denganku?
Dimana bahagia? Dimana ceria?
Apa mereka melupakanku? apa mereka tak ingin lagi menyapaku?
Ketika tanggung jawab selalu ku pikul, lalu kenapa hak enggan untuk ku jinjing?
Oh Tuhan...
aku si wanita malang, yang tak tau rasa syukur hingga semua luka terasa melekat di diri ini.
tanpa sadar semua kebahagian seperti ku tepis untuk masuk.
mata ku tertutup, kupingku seolah tertutup rapat, hati ini seperti tak lagi berfungsi
tak lagi ku mampu memahami apa rencana mu...
Salah? Ya salah itu jelas pada diriku..
Diri yang tak pernah bersyukur..
Diri yang tak pernah memahami arti kebahagiaan..
Ya Tuhan..
Maafkan untuk hati yang lemah ini..
Maafkan si pendosa yang tak tau rasa syukur ini..
Ajari aku untuk menjadi wanita yang tegaar..
Ajari aku untuk mampu menerima segala takdirmu tanpa berkata Tidak..
Ajari aku untuk menjadi lebih baik lagi, karena hanya tangan mu lah yang tak pernah lepas menggapai meski terlalu sering ku hempas
Aku percaya selalu ada pelangi indah sehabis hujan turun..
luka yang setiap hari semakin menyiksa
entah sampai kapan aku akan dijerat dalam kesakitan ini
kesakitan yang tiada pernah henti ku rasa
Aku begitu akrab dengan patah, hingga lupa rasa bahagia
Aku begitu akrab dengan air mata, hingga lupa caranya tersenyum
Setiap kali aku coba, untuk menulis cerita baru
disitu juga aku tersadar bahwa ceritaku tertulis dihalaman yang lama..
Sebegitu menyedihkan kah diri ini? Sehingga hanya luka dan masalah yang mau bersahabat denganku?
Dimana bahagia? Dimana ceria?
Apa mereka melupakanku? apa mereka tak ingin lagi menyapaku?
Ketika tanggung jawab selalu ku pikul, lalu kenapa hak enggan untuk ku jinjing?
Oh Tuhan...
aku si wanita malang, yang tak tau rasa syukur hingga semua luka terasa melekat di diri ini.
tanpa sadar semua kebahagian seperti ku tepis untuk masuk.
mata ku tertutup, kupingku seolah tertutup rapat, hati ini seperti tak lagi berfungsi
tak lagi ku mampu memahami apa rencana mu...
Salah? Ya salah itu jelas pada diriku..
Diri yang tak pernah bersyukur..
Diri yang tak pernah memahami arti kebahagiaan..
Ya Tuhan..
Maafkan untuk hati yang lemah ini..
Maafkan si pendosa yang tak tau rasa syukur ini..
Ajari aku untuk menjadi wanita yang tegaar..
Ajari aku untuk mampu menerima segala takdirmu tanpa berkata Tidak..
Ajari aku untuk menjadi lebih baik lagi, karena hanya tangan mu lah yang tak pernah lepas menggapai meski terlalu sering ku hempas
Aku percaya selalu ada pelangi indah sehabis hujan turun..
Biarlah dihadapanmu saja aku rebah, namun dimata manusia aku tabah..
0 komentar:
Posting Komentar